Minggu, 28 Juni 2015

Yohanes 7:25-36 (Siapa Dia)


Renungan Pelka Laki-laki 
Pembacaan Alkitab: Yohanes 7:25-36
Ditulis oleh: Pdt. Victor A. Kakambong, S. Teol

SIAPA DIA
Pada tahun 90an pernah ada sebuah acara kuis televisi yang mengharuskan peserta kuis itu untuk menebak tokoh atau orang terkenal (Selebritis) dunia dan lokal hanya dengan melihat potongan foto yang tidak lengkap atau hanya dengan mendengar latar belakang diri tokoh tersebut. Kuis ini sangat terkenal bahkan lagu jingle-nya pun dikenal orang banyak “ho, ho siapa dia? Bolehkah aku melihat dari wajahmu, ho, ho siapa dia”. Kunci untuk memenangkan kuis ini adalah sejauh mana peserta mengenal, baik wajah maupun latar belakang tokoh yang akan ditebak itu.
Ketika Yesus tampil di hadapan orang Yahudi, banyak dari antara mereka yang mengenal Dia sebagai seorang anak tukang kayu dari Nazareth (Lihat Luk. 4:22; Mat. 13:55; Mrk. 6:3). Ia bukanlah orang asing di antara orang-orang Yahudi. Mereka mengenal Dia, tahu dari mana asalNya dan siapa orang tuaNya. Persoalan muncul ketika pengajaran dan perbuatan ajaib yang dilakukan oleh Yesus disangkut pautkan dengan asal-usulnya. Mereka memang mengenal Dia dan tahu asal usulNya tetapi mereka tidak melihatnya sebagai Mesias yang dinubuatkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Orang banyak mengenal dia sebatas Yesus anak Yusuf si tukang kayu dari Nazareth. Ada dua kata berbeda yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia dengan kata “tahu” (ayat 26, 27). Pada pembacaan kita yang lalu kita mengenal kata Yunani “Ginosko” yang dipakai Petrus dalam pengakuannya tentatang siapa Yesus. Kalau Ginosko berarti “mengenal dengan pasti” maka dalam teks pembacaan kita saat ini kata yang dipakai adalah “Eido” yang lebih menunjuk kepada “mengenal secara sepihak”. Seperti contoh sederhana, kita semua mengenal Bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI tetapi persoalannya apakah Bapak Joko Widodo juga mengenal kita?. Konsep mengenal dalam kata Eido” adalah seperti itu. Berbeda dengan kata Ginosko yang menunjukkan pengenalan dari dua belah pihak. Kalau kita mengenal Yesus maka Yesus pun mengenal siapa kita.
Orang-orang di Yerusalem dalam pembacaan kita ini gagal mengenal siapa Yesus yang ada di hadapan mereka. Sehingga kabar suka cita injilpun gagal mereka terima sehingga mereka berusaha untuk menangkap Yesus untuk menyingkirkan Dia.
Bagi kita sekarang ini, yang patut untuk kita renungkan adalah sejauh mana kita mengenal Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Orang yang mengaku mengenal Yesus Kristus Tuhan adalah orang yang hidup dan dihidupi oleh pengenalannya itu. Kuasa Injil yang memerdekakan dan menyempurnakan hanya dapat dialami oleh orang-orang yang mengenal dengan pasti siapa Dia. Bagi mereka yang tidak hidup dan dihidupi oleh pengenalan yang sungguh kepadaNya, Yesus berkata “Kamu akan mencari Aku, tetapi kamu tidak akan bertemu dengan Aku, dan: Kamu tidak dapat datang ke tempat di mana aku berada”. (vak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar