Renungan
Pelka Laki-laki
Pembacaan
Alkitab: Yohanes 7:25-36
Ditulis oleh: Pdt. Victor A. Kakambong, S. Teol
SIAPA
DIA
Pada tahun 90an pernah ada sebuah acara
kuis televisi yang mengharuskan peserta kuis itu untuk menebak tokoh atau orang
terkenal (Selebritis) dunia dan lokal hanya dengan melihat potongan foto yang
tidak lengkap atau hanya dengan mendengar latar belakang diri tokoh tersebut.
Kuis ini sangat terkenal bahkan lagu jingle-nya pun dikenal orang banyak “ho,
ho siapa dia? Bolehkah aku melihat dari wajahmu, ho, ho siapa dia”. Kunci untuk
memenangkan kuis ini adalah sejauh mana peserta mengenal, baik wajah maupun
latar belakang tokoh yang akan ditebak itu.
Ketika Yesus tampil di hadapan orang
Yahudi, banyak dari antara mereka yang mengenal Dia sebagai seorang anak tukang
kayu dari Nazareth (Lihat Luk. 4:22; Mat. 13:55; Mrk. 6:3). Ia bukanlah orang
asing di antara orang-orang Yahudi. Mereka mengenal Dia, tahu dari mana asalNya
dan siapa orang tuaNya. Persoalan muncul ketika pengajaran dan perbuatan ajaib
yang dilakukan oleh Yesus disangkut pautkan dengan asal-usulnya. Mereka memang
mengenal Dia dan tahu asal usulNya tetapi mereka tidak melihatnya sebagai
Mesias yang dinubuatkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Orang banyak mengenal dia
sebatas Yesus anak Yusuf si tukang kayu dari Nazareth. Ada dua kata berbeda
yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia dengan kata “tahu” (ayat 26,
27). Pada pembacaan kita yang lalu kita mengenal kata Yunani “Ginosko” yang dipakai Petrus dalam
pengakuannya tentatang siapa Yesus. Kalau Ginosko berarti “mengenal dengan
pasti” maka dalam teks pembacaan kita saat ini kata yang dipakai adalah “Eido” yang lebih menunjuk kepada
“mengenal secara sepihak”. Seperti contoh sederhana, kita semua mengenal Bapak
Joko Widodo sebagai Presiden RI tetapi persoalannya apakah Bapak Joko Widodo
juga mengenal kita?. Konsep mengenal dalam kata “Eido” adalah seperti
itu. Berbeda dengan kata Ginosko yang menunjukkan pengenalan dari dua belah
pihak. Kalau kita mengenal Yesus maka Yesus pun mengenal siapa kita.
Orang-orang di Yerusalem dalam pembacaan
kita ini gagal mengenal siapa Yesus yang ada di hadapan mereka. Sehingga kabar
suka cita injilpun gagal mereka terima sehingga mereka berusaha untuk menangkap
Yesus untuk menyingkirkan Dia.
Bagi kita sekarang ini, yang patut untuk
kita renungkan adalah sejauh mana kita mengenal Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat
kita. Orang yang mengaku mengenal Yesus Kristus Tuhan adalah orang yang hidup
dan dihidupi oleh pengenalannya itu. Kuasa Injil yang memerdekakan dan
menyempurnakan hanya dapat dialami oleh orang-orang yang mengenal dengan pasti
siapa Dia. Bagi mereka yang tidak hidup dan dihidupi oleh pengenalan yang
sungguh kepadaNya, Yesus berkata “Kamu akan mencari Aku, tetapi kamu tidak akan
bertemu dengan Aku, dan: Kamu tidak dapat datang ke tempat di mana aku berada”.
(vak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar