Rabu, 18 Februari 2015

Yunus 3:1-10 Misi Setengah Hati


Pemb. Alk. : Yunus 3:1-10
Nats Pemb : Markus 1:15
Ditulis Oleh: Pdt. Raden. Ch. Wengen, S.Th, M. Pd.K
Misi Setengah Hati


K
ualitas pelayanan pekerjaan Tuhan tidak dapat diukur berapa periode atau berapa lama jadi pelayan Tuhan. Kualitas pelayanan terukur ketika bagaimana peran kita menghadapai tantangan dan hambatan dalam pelayanan baik dari luar maupun dari dari dalam.

Yunus mengalami pergumulan yang begitu hebat ketika memenuhi panggilan Tuhan. Karena ketika diutus Tuhan ke Niniwe ia malah ke Tarsis. Pada saat mestinya menyusuri  jalan dan lorong di kota besar itu, dia malah tidur nyenyak di dalam kapal. Ketika Tuhan memerintahkan ikan besar itu untuk memuntahkan Yunus ke darat, Yunus memperoleh kesan yang mendalam bahwa Tuhan masih menghendaki dia hidup. Saat untuk kedua kalinya Tuhan mengutus dia ke Niniwe, seharusnya Yunus memahami dan menghargai Tuhan yang masih bersedia menjadikannya sebagai nabi-Nya.
Sekarang mari kita telusuri rekam jejak pertobatan Yunus. Perhatikan pembacaan kita hari ini. Panggilan  misi kedua kepada Yunus sebenarnya adalah pengulangan dari perintah yang pernah Tuhan diberikan sebelum badai dan      pemenjaraan dalam ikan. Kita melihat kotbah Yunus di Niniwe, dan pertobatan dramatis seluruh kota.  Perhatikan Tuhan menyatakan perintah keduanya kepada Yunus. "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah seruan yang Kufirmankan kepadamu". Yunus melakukannya. Ia menyampaikan seruan yang hebat kepada penduduk kota itu:"Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikan/ akan dihancurkan. Mengapa Ninewe dihancurkan Tuhan? Ingat pasal 1telah menjelaskan bahwa Tuhan memerintahkan Yunus pada kali yang pertama ke kota Ninewe  yang besar itu karena kejahatan mereka  telah sampai kepada Tuhan. 
Pengumuman atas Niniwe melalui Yunus bukan janji suatu akan terjadi tapi suatu peringatan. Orang Niniwe dengan tepat mengerti perkataan Yunus. Seruan peringatan TUHAN lewat nabi Yunus itu  sampai pada raja, pertobatan kota sudah berjalan, tapi karena peringatan Yunus dipercayai raja, dia memerintahkan hal yang sama untuk seluruh kota untuk bertobat. Dia secara pribadi bertobat (3:6). Raja membuat proklamasi agar semua orang Niniwe berpuasa dan tidak makan dan minum  (3:7). Baik manusia dan binatang. Mereka memakai pakaian berkabung, dan semua orang berseru pada Tuhan bertobat dari perbuatan mereka yang salah (3:8).
Yang tidak diperhitungkan oleh Nabi Yunus adalah bahwa Raja dan penduduk kota itu bertobat semua. Motivasi orang Niniwe meninggalkan kejahatan mereka digambarkan dalam ayat 9: “Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang menyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa” (3:9).Tuhan tatkala melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah TUHAN, karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan  TUHAN pun tidak melakukannya"
Bagi Nabi Yunus kenyataan bahwa Allah berbalik dari murka-Nya dan menerima pertobatan raja dan penduduk kota kafir itu,  bukan menjadi berita gembira. Tapi justru bagi Yunus,  pertobatan raja dan penduduknya itu menjadi berita yang menyedihkan.  Mengapa karena Yunus seorang pelayan Tuhan masih menyimpan akar pahit. Ia sangat membenci Ninewe atau Asyur (sekarang Irak) karena dahulu telah mengakibatkan Israel menderita, sehingga dalam hati Yunus Ninewe wajib hukumnya menerima hukuman besar dari Tuhan.

Bagaimana dengan rekam jejak pertobatan Yunus? Tatkala Yunus mendengar bahwa Tuhan berbalik menerima pertobatan penduduk kota itu serta Ia menyelamatkan mereka. Yunus masih menyimpan kemarahannya, kebencian dan tidak menyukainya.  Ternyata pertobatan seorang nabi sekaliber nabi kota besar sekalipun, bukan pertobatan yang tuntas. Itu pertobatan setengah hati. Pertobatan yang masih menyisakan kebencian dalam hati Yunus. Nabi Yunus tetap membawa dendam terhadap penduduk kota Ninewe. Yang pernah membuat bangsanya menderita. Kebencianya Terbawa terus. Yunus  memiliki Misi setengah hati. Bukankah seharusnya misi Yunus adalah Misi Sepenuh Hati?    Mari kita belajar dari Tuhan bagaimana Tuhan tidak menyimpan dendam di dalam hati-Nya terhadap bangsa Asyur sekalipun atau penduduk Ninewe yang memiliki kejahatan  atau durhaka mereka dihadapan Tuhan. Tuhan mengasihi seluruh isi dunia ini. Ia tidak terpenjara dalam batasan perasaan yang menyakiti. Apa yang dimiliki Yunus terkadang masih ada dalam diri orang percaya masa kini. Masih menyembunyikannya rapi sekali. Pertanyaannya bagi kita adalah apakah kita akan mengulangi perangai Yunus dalam versi lebih modern lagi dengan cara yang yang lebih canggih lagi?   Kebencian  yang menahun  masih ada dalam sanubari orang percaya.

Kita telah melewati pemilu legislatif 9 April dan pemilu Presiden dan wakil Presiden 9 Juli 2014. Agenda nasional ini terkadang menyisahkan kemarahan, kebencian, dendam iri hati dan sebagainya.  Firman Tuhan hari ini mengoreksi kepada kita semua. Bahwa perbedaan pilihan jangan sampai mendatang kemarahan dan kebencian yang mengacurkan hubungan keluarga, menghacurkan gereja/jemaat, menghancurkan daerah/bangsa ini.  Pemilu bukan agenda kebencian, kemarahan tetapi agenda melahirkan pemimpin yang berkualitas. Kualitas personal kita diukur pada kedewasaan berpolitik, bermasyarakat dan berjemaat. Semua pergeralan itu  memiliki  konsekuensi  menang-kalah. Siap menghadapinya. Jika kemarahan, kebencian dan dendam kita tetap dipelihara dan tersimpan rapi dihati tidak ada rasa penyelasan dan bertobatan maka peringatan penghancuran Ninewe akan berbalik menjadi peringatan atas hidup kita.

Nabi Yunus tidak belajar sesuatu dari penderitaan dan pengalaman pertamanya melakukan desersi (membelot)  terhadap perintah Allah? Bukankah ia berpikir lebih banyak sebagai bagian entitas Yahudi yang marah terhadap orang kota Ninewe? Nabi Yunus seharusnya berlari meninggalkan rasa amarah yang merupakan buah masa silam atau bahkan masa kini saat itu. Allah tidak mau terbelenggu secara dogmatis-salah itu. Allah adalah Kasih. Ia mengasihi semua bangsa, semua Negara, semua kota, kampung dan penduduk serta umatnya.
         
Semoga kita tidak menjadi utusan (Pendeta, Guru Jemaat/Guru Agama, Penatuadan Diaken) melakukan misi setengah hati. Sebaliknya lakukan pengutusan kita sepenuh hati. "Kasih Allah adalah bagi semua" . Jika kita masih menyimpan kebencian,kemarahan dan dendam perlu malu kepada  TUHAN. ? Ingat kasih  Kasih Allah untuk semua. Kasih Allah tidak egois,kasih Allah tidak memenuhi keinginan kita. Kasih Allah melingkupi semua orang.(rchw)

1 komentar:

  1. Top 10 best online slots for UK players - JTM Hub
    Best 전라북도 출장샵 Slots Machines. The best games are online slots, 대구광역 출장안마 video 서산 출장샵 poker, and so on. The majority of them will require the 서산 출장안마 user to be at least 4,000 평택 출장마사지 times their

    BalasHapus