Pemb. Alk. : Yunus 2:1-10
Nats Pemb : Matius 7:7-8
Pdt. F. Damar, M.Th
"Teringat Tuhan"
K
|
adangkala manusia teringat “Sang
PenciptaNya’ disaat dalam kesesakan. Sepenggal kalimat yang diungkapkan oleh
Kahlil Gibran “Kamu berdoa disaat sulit dan saat engkau butuh…”. Dalam kalimat
yang lain mengartikan doa dipanjatkan disaat kita mengalami pencobaan, disaat
kita butuh, disaat kita kesusahan.
Hal ini yang diceritakan dalam
kisah seorang laki-laki bernama Yunus bin Amitai. Seseorang yang dipanggil
Tuhan untuk pergi ke Niniwe untuk menyampaikan kehendak Tuhan atas segala
kejahatan yang sudah dilakukan bangsa itu. Eh malah Yunus lari pergi ke Tarsis.
Pengalaman selama dalam pelariannya itu mengajarkan dan mengingatkanYunus untuk
taat pada perintah Tuhan. Konsekwensi dari ketidaktaatan yang dialaminya adalah
penderitaan. Di tengah kesulitan yang dihadapi Yunus terungkaplah Doa yang
dipanjatkan kepada Tuhan Allah. Perhatikan kalimat; dunia orang mati,
kaulemparkan ke pusat lautan, terangkum oleh arus air, gelora dan gelombang
melingkupi aku(ayat 1-3). Ini adalah penggambaran bagaimana penderitaan yang dialami
Yunus, sungguh sangat memilukan.
Derita yang dialami Yunus
menyadarkannya kesalahan yang diperbuat dihadapan Tuhan, ada pengakuan yang
dituturkannya; “telah terusir aku dari hadapan mataMu, mungkinkah aku memandang
lagi baitMu yang kudus ? (ayat 4) Ada pengakuan Yunus akan kesalahannya; bahkan
penyesalan atas ketidaktaatannya itu. Yunus menyadari semua yang dialaminya itu
karena ia mengingkari panggilan Tuhan. Dalam situasi yang demikian tidak ada
hal lain yang dilakukannya selain berdoa. Perhatikan ayat 7 “Ketika jiwaku
letih lesu didalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan dan sampailah doaku
kepadaMu, ke dalam baitMu yang kudus”. Yunus disaat nanti mengalami kesusahan
barulah ia teringat kepada Tuhan, Tuhan yang memanggil dia untuk melakukan
tugas yang penting tapi Yunus mengingkari panggilan itu.
Panggilan yang mulia untuk
melakukan tugas penting mengingatkan orang-orang Ninewe atas kejahatan yang
mereka lakukan. Yunus tidak mengikuti perintah Tuhan. Dari catatatan Alkitab
tidak dijelaskan apa alasan Yunus tidak pergi ke Ninewe, yang jelas Yunus lari
dari panggilan itu. Didalam kesesakan itulah Yunus bersyukur kepada Tuhan dia
masih hidup karena itu ada nazar yang disampaikan yaitu mempersembahkan korban
syukur atas segala kasih dan penyertaan Tuhan baginya. Yunus yakin bahwa
keselamatan itu hanyalah berasal dari Tuhan, tidak ada kuasa lain yang bisa
menandingiNya.
Ketaatan pada panggilan Tuhan
adalah hal yang harus diutamakan, jangan berdalil dan beralasan untuk tidak
mengikuti perintah Tuhan. Contohnya, Yunus. Tidak setia mengikuti perintah
Tuhan, konsekwensi yang diterimanya adalah penderitaan. Disuruh ke Ninewe malah
ke Tarsis. Dalam kesesakan itu Yunus baru menyadari akan kekeliruannya, ada
pengakuan atas segala kesalahannnya, ada ucapan syukur, walaupun dia dalan
derita Tuhan masih memberi kesempatan bagi dia untuk hidup. Ada janji iman
untuk mempersembahkan korban sebagai persembahan bagi Tuhan. Doa adalah
komunikasi yang sangat penting dengan Tuhan, janganlah nanti berdoa disaat kita
kesusahan.
Setiap orang dipanggil untuk
melakukan tugas yang dikaryakan baginya sesuai dengan taelnta. Gereja adalah
orang-orang yang dipanggil keluar dari gelap untuk masuk kepada terang. Gereja
ada didunia mengemban amanat Agung untuk bersaksi, bersekutu dan melayani.
Tugas tanggung jawab itu harus dilakukan oleh semua orang yang menjadi pengikut
Kristus yang disebut dengan ‘Orang Percaya’ untuk memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia (I Ptr 2:9) dan tugas besar itu harus
dikerjakan “selama masih siang, karena akan datang malam dimana tidak ada
seorapun yang dapat bekerja (Yoh.9:4). Itu berarti setiap orang percaya
diingatkan untuk terus konsisten dengan panggilannya, dimana saja tempat kita
mengabdikan diri keterkaitan tanggung jawab
yang dipercayakan kepada kita. Ada doa
syukur yang dipanjatkan Yunus ketika ia melewati gumul dalam kesesakan kareana
ketidaktaatannya kepada Tuhan. Doa itu dipanjatkan karena Yunus sadar atas
kesalahannya, ia berjanji bagi Tuhan untuk setia dan taat pada kehendak Tuhan.
Hal yang sama pula hendaknya dilakukan oleh orang-orang percaya. Kita patut
bersyukur sebagai gereja kita masih terus diberi kesempatan untuk terus
melayani, berkarya diladang pelayanan, mari kita lakukan tanggung jawab itu
secara berkesinambungan jangan lari dari panggilan tugas.
Sebagai bangsa kita patut
bersyukur sebagai warga Negara yang baik kita sudah menjalankan amanat agung
untuk mensukseskan pemilihan umum Presiden dan wakil presiden. Siapapun yang
sudah terpilih, ada sejuta harapan yang diembankan bagi Presiden dan Wakil
Presidenyang baru terpilih kita berdoa bersama mereka mampu menjalankan amanat
rakyat untuk lebih mensejahterakan kehidupan masyarakat. Tugas panggilan itu
dapat mereka lakukan jika kita semua menopang dan mendukung. Sebagai gereja kitapun terpanggil untuk
berperan aktif dalam menopang dan mendukung pemerintah dalam menjalankan
tanggung jawab. “Mintalah maka akan
diberikan, carilah kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagi
kamu…” (Matius 7:7) Segala usaha akan terwujud jika kita selalu meminta kepada
Tuhan dalam doa. “Tuhan membuat kebenaran dengan banyak pintu untuk menyambut
setiap orang beriman yang mengetuk pintu tersebut” Yakin bahwa Tuhan mendengar dan menolong orang yang setia kepadaNya.
Sadar akan kesalahan, Bersyukur atas anugerah, nyatakan dalam ketaatan dan kesetiaan.
BalasHapusAku diberkati dengan renungan ini.diingat kembali untuk terus setia melayani Tuhanda
BalasHapusn terus taat dlm BerDOA..terimakasih
Puji Tuhan saya sangat diberkti dg firman Tuhan u. Semakin setia kepada Dia yg adalah pemilik hidup ini...
BalasHapusBelajar dari bagian firman Tuhan ini yang menjadi contoh yang baik yaitu Yunus sadar bahwa dia sedang lari dari panggilan Tuhan tetapi Tuhan tetap melindungi nya.sering kami anak-anak Tuhan abaikan panggilan Tuhan tetapi Tuhan senangtiasa mau menyertai dan melindungi kami.
BalasHapus