Rabu, 18 Februari 2015

Yunus 2:1-10 (Teringat Tuhan)


Pemb. Alk. : Yunus 2:1-10
Nats Pemb : Matius 7:7-8



Pdt. F. Damar, M.Th





"Teringat Tuhan"



K
adangkala manusia teringat “Sang PenciptaNya’ disaat dalam kesesakan. Sepenggal kalimat yang diungkapkan oleh Kahlil Gibran “Kamu berdoa disaat sulit dan saat engkau butuh…”. Dalam kalimat yang lain mengartikan doa dipanjatkan disaat kita mengalami pencobaan, disaat kita butuh, disaat kita kesusahan.

Hal ini yang diceritakan dalam kisah seorang laki-laki bernama Yunus bin Amitai. Seseorang yang dipanggil Tuhan untuk pergi ke Niniwe untuk menyampaikan kehendak Tuhan atas segala kejahatan yang sudah dilakukan bangsa itu. Eh malah Yunus lari pergi ke Tarsis. Pengalaman selama dalam pelariannya itu mengajarkan dan mengingatkanYunus untuk taat pada perintah Tuhan. Konsekwensi dari ketidaktaatan yang dialaminya adalah penderitaan. Di tengah kesulitan yang dihadapi Yunus terungkaplah Doa yang dipanjatkan kepada Tuhan Allah. Perhatikan kalimat; dunia orang mati, kaulemparkan ke pusat lautan, terangkum oleh arus air, gelora dan gelombang melingkupi aku(ayat 1-3). Ini adalah penggambaran bagaimana penderitaan yang dialami Yunus, sungguh sangat memilukan.

Derita yang dialami Yunus menyadarkannya kesalahan yang diperbuat dihadapan Tuhan, ada pengakuan yang dituturkannya; “telah terusir aku dari hadapan mataMu, mungkinkah aku memandang lagi baitMu yang kudus ? (ayat 4) Ada pengakuan Yunus akan kesalahannya; bahkan penyesalan atas ketidaktaatannya itu. Yunus menyadari semua yang dialaminya itu karena ia mengingkari panggilan Tuhan. Dalam situasi yang demikian tidak ada hal lain yang dilakukannya selain berdoa. Perhatikan ayat 7 “Ketika jiwaku letih lesu didalam aku, teringatlah aku kepada Tuhan dan sampailah doaku kepadaMu, ke dalam baitMu yang kudus”. Yunus disaat nanti mengalami kesusahan barulah ia teringat kepada Tuhan, Tuhan yang memanggil dia untuk melakukan tugas yang penting tapi Yunus mengingkari panggilan itu.

Panggilan yang mulia untuk melakukan tugas penting mengingatkan orang-orang Ninewe atas kejahatan yang mereka lakukan. Yunus tidak mengikuti perintah Tuhan. Dari catatatan Alkitab tidak dijelaskan apa alasan Yunus tidak pergi ke Ninewe, yang jelas Yunus lari dari panggilan itu. Didalam kesesakan itulah Yunus bersyukur kepada Tuhan dia masih hidup karena itu ada nazar yang disampaikan yaitu mempersembahkan korban syukur atas segala kasih dan penyertaan Tuhan baginya. Yunus yakin bahwa keselamatan itu hanyalah berasal dari Tuhan, tidak ada kuasa lain yang bisa menandingiNya.

Ketaatan pada panggilan Tuhan adalah hal yang harus diutamakan, jangan berdalil dan beralasan untuk tidak mengikuti perintah Tuhan. Contohnya, Yunus. Tidak setia mengikuti perintah Tuhan, konsekwensi yang diterimanya adalah penderitaan. Disuruh ke Ninewe malah ke Tarsis. Dalam kesesakan itu Yunus baru menyadari akan kekeliruannya, ada pengakuan atas segala kesalahannnya, ada ucapan syukur, walaupun dia dalan derita Tuhan masih memberi kesempatan bagi dia untuk hidup. Ada janji iman untuk mempersembahkan korban sebagai persembahan bagi Tuhan. Doa adalah komunikasi yang sangat penting dengan Tuhan, janganlah nanti berdoa disaat kita kesusahan.

Setiap orang dipanggil untuk melakukan tugas yang dikaryakan baginya sesuai dengan taelnta. Gereja adalah orang-orang yang dipanggil keluar dari gelap untuk masuk kepada terang. Gereja ada didunia mengemban amanat Agung untuk bersaksi, bersekutu dan melayani. Tugas tanggung jawab itu harus dilakukan oleh semua orang yang menjadi pengikut Kristus yang disebut dengan ‘Orang Percaya’ untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia (I Ptr 2:9) dan tugas besar itu harus dikerjakan “selama masih siang, karena akan datang malam dimana tidak ada seorapun yang dapat bekerja (Yoh.9:4). Itu berarti setiap orang percaya diingatkan untuk terus konsisten dengan panggilannya, dimana saja tempat kita mengabdikan diri  keterkaitan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita.  Ada doa syukur yang dipanjatkan Yunus ketika ia melewati gumul dalam kesesakan kareana ketidaktaatannya kepada Tuhan. Doa itu dipanjatkan karena Yunus sadar atas kesalahannya, ia berjanji bagi Tuhan untuk setia dan taat pada kehendak Tuhan. Hal yang sama pula hendaknya dilakukan oleh orang-orang percaya. Kita patut bersyukur sebagai gereja kita masih terus diberi kesempatan untuk terus melayani, berkarya diladang pelayanan, mari kita lakukan tanggung jawab itu secara berkesinambungan jangan lari dari panggilan tugas.

Sebagai bangsa kita patut bersyukur sebagai warga Negara yang baik kita sudah menjalankan amanat agung untuk mensukseskan pemilihan umum Presiden dan wakil presiden. Siapapun yang sudah terpilih, ada sejuta harapan yang diembankan bagi Presiden dan Wakil Presidenyang baru terpilih kita berdoa bersama mereka mampu menjalankan amanat rakyat untuk lebih mensejahterakan kehidupan masyarakat. Tugas panggilan itu dapat mereka lakukan jika kita semua menopang dan mendukung.  Sebagai gereja kitapun terpanggil untuk berperan aktif dalam menopang dan mendukung pemerintah dalam menjalankan tanggung jawab.  “Mintalah maka akan diberikan, carilah kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagi kamu…” (Matius 7:7) Segala usaha akan terwujud jika kita selalu meminta kepada Tuhan dalam doa. “Tuhan membuat kebenaran dengan banyak pintu untuk menyambut setiap orang beriman yang mengetuk pintu tersebut” Yakin bahwa Tuhan  mendengar dan menolong orang yang setia kepadaNya.

4 komentar:

  1. Sadar akan kesalahan, Bersyukur atas anugerah, nyatakan dalam ketaatan dan kesetiaan.

    BalasHapus
  2. Aku diberkati dengan renungan ini.diingat kembali untuk terus setia melayani Tuhanda
    n terus taat dlm BerDOA..terimakasih

    BalasHapus
  3. Puji Tuhan saya sangat diberkti dg firman Tuhan u. Semakin setia kepada Dia yg adalah pemilik hidup ini...

    BalasHapus
  4. Belajar dari bagian firman Tuhan ini yang menjadi contoh yang baik yaitu Yunus sadar bahwa dia sedang lari dari panggilan Tuhan tetapi Tuhan tetap melindungi nya.sering kami anak-anak Tuhan abaikan panggilan Tuhan tetapi Tuhan senangtiasa mau menyertai dan melindungi kami.

    BalasHapus